Kamis, 08 Desember 2011

CERITA KAMU_C@ngean: ASKEP DENGAN endomertiosis

CERITA KAMU_C@ngean: ASKEP DENGAN endomertiosis: A. Pengertian Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus...

Rabu, 02 November 2011

CERITA KAMU_C@ngean: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA INISIASI MENYUS...

CERITA KAMU_C@ngean: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA INISIASI MENYUS...: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi, yang mempengaruhi kedua b...

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA INISIASI MENYUSU DINI DENGAN REFLEK MENYUSU PADA BAYI BARU LAHIR


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi, yang mempengaruhi kedua belah pihak. Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ikatan bayi-bayi tersebut. Hubungan interaksi antara ibu-bayi paling mudah terjadi selama ½ jam pertama dan mulai terjalim beberapa menit sesudah bayi dilahirkan. Karena itu penting sekali bayi mulai disusui sedini mungkin, yaitu dalam waktu 30 menit setelah bayi dilahirkan (Depkes RI, 2005 : 10).
          Bagi bayi sehat, langkah rutin pertama yang harus dilakukan setelah lahir adalah sentuhan kulit ke-kulit dan menyusu. Segera setelah pemotongan tali pusat, dinilai keadaan bayi (skore APGAR) sambil menyekanya dengan kain lembut yang kering. Setelah itu diletakkan tengkurap di dada ibu, bersentuhan kulit bayi dengan ibunya. Bayi dan ibu kemudian diselimuti dengan selimut yang kering dan hangat. Biarkan bayi di dada ibu setidaknya 30 menit untuk memberikan kesempatan ia menyusu. Kebanyakan bayi akan siap menyusu dalam waktu 1 jam setelah lahir. Bila bayi sudah terlihat siap menyusu, petugas kesehatan dapat membantunya sehingga ia dapat mengisap secara efektif (Roesli, 2008 : 33).
          Menurut Fikawati & Syafiq J Kedokteran Trisakti (2003) di Indonesia, pemberian ASI dini 2-8x lebih besar kemungkinan memberikan ASI eksklusif. Penelitian dr. Edmond dkk pada 1947 bayi yang lahir antara Juli 2003 sampai Juni 2004 di Ghana pada tahun 2006 ini, menunjukkan bahwa menunda inisiasi menyusui dini akan meningkatkan kematian bayi. (Pediatric, March 30, 2006). Bila bayi diberi kesempatan menyusu dini dalam waktu kurang dari 1 jam, 22% kematian bayi dibawah 28 hari akan dapat dihindarkan. Bila kurang dari 1 hari 16% bayi ini akan dapat diselamatkan (Roesli, 2008 : 35).
          Penelitian Dr. Lennart Righard (1990) terhadap 72 ibu dan bayi baru lahir yang lahir normal dan lahir dengan obat-obatan/tindakan. Bayi yang lahir normal dibagi 2 kelompok. Kelompok satu begitu tali pusat dipotong dan bayi dinilai serta diseka, diletakkan diperut ibunya. Dalam usia 20 menit bayi akan mulai merangkak ke arah payudara ibu dan dalam 50 menit akan menemukan payudara ibu (Roesli, 2008 : 33). Sedangkan bila bayi lahir normal tapi segera dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, dimandikan, dicap dll, 50% tidak dapat menyusu sendiri. Bila bayi lahir dengan obat-obatan atau tindakan, tidak dipisahkan dari ibu, tidak semuanya dapat menyusu. Bayi lahir dengan tindakan dan dipisahkan, tak ada satupun bayi yang dapat menyusu. Kemampuan menyusu ini bertahan beberapa minggu. Penundaan permulaan menyusui lebih dari 1 jam akan mengakibatkan kesukaran menyusui. Dampak kontak ibu-bayi dini terhadap lama menyusui menurut penelitian dari CIBA Foudation “Breastfeeding and the mother” akan lebih lama menyusui (2x), lebih jarang terkena infeksi, pertumbuhan lebih baik (Roesli, 2008 : 34).
          Berdasarkan hasil survey penelitian terhadap bayi baru lahir  dengan menggunakan tehnik observasi selama tanggal 20 Juli sampai dengan tanggal 28 Agustus 2011 di BPS Ny Wiwik Hayati, AMd. Keb Desa Grabagan  Kecamantan Tulangan Kabupaten Sidoarjo didapatkan data jumlah bayi baru lahir 25 orang sedangkan untuk bayi baru lahir yang dilakukan inisiasi menyusu dini 13 orang (52%), dan yang tidak dilakukan insiasi menyusu dini 12 orang (48%). Dari yang dilakukan inisiasi menyusu dini, reflek menyusu yang baik pada bayi baru lahir 10 orang (36%), dan yang reflek menyusu tidak baik 3 orang (16%). Sedangkan dari yang tidak dilakukan inisiasi menyusu dini, reflek menyusu baik 4 orang (20%) dan reflek menyusu tidak baik 8 orang (28%). Dari data diatas menyatakan bahwa dilakukan inisiasi menyusu dini sangat membantu bayi untuk mempertahankan reflek menyusu pada bayi baru lahir.
          Setiap tahun 4 juta bayi berusia dibawah 28 hari meninggal, jadi bila diberi kesempatan menyusu dini akan dapat menyelamatkan 1 juta bayi. Dianjurkan dalam mempromosikan ASI Eksklusif ditekankan Inisiasi Menyusui Dini (Roesli, 2008 : 35). Penempatan bayi setelah lahir bersama ibunya, penting untuk dapat berlangsungnya menyusui eksklusif. Bayi diruang bayi terpisah dari ibunya lebih sering menangis. Perawat kemungkinan besar akan memberi susu formula, air gula supaya bayi tidak menangis. Lebih tidak menguntungkan lagi bila cairan ini diberikan dengan botol dan dot. Saat bayi dibawa kepada ibu untuk disusui ia akan menolak menyusu karena sudah diberi susu formula atau cairan lain dikamar bayi. Ibu merasa ASI-nya kurang atau bahkan menganggap ASI belum keluar. Kepercayaan diri ibu untuk menyusui akan kurang. Ini akan menyebabkan kesulitan menyusui dan menghentikan menyusui lebih cepat. Memisahkan ibu dan bayi dapat mengganggu kegiatan menyusui dan jalinan kasih sayang antara keduanya (bonding) (Roesli, 2008 : 35).

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MEMINUM TABLET ZAT BESI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah 
Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut ”Potensial danger of mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkaIt dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan (Manuaba, 1998). Menurut WHO 4% kematian para ibu di negara yang sedang berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia disebabkan oleh definisi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono, 2000).
Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat insersi uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum (Manuaba, 2001)

lengkapnya SEDOT diSINI

Rabu, 27 Juli 2011

ASKEP GLOMERULONEFRITIS AKUT (GNA)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka morbiditas pada anak. Terminologi glomerulonefritis yang dipakai disini adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama terjadi pada glomerulus, bukan pada struktur ginjal yang lain.1
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral. Peradangan dimulai dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan atau hematuria. Meskipun lesi utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang mula-mula digambarkan oleh Richard Bright pada tahun 1827 sekarang diketahui merupakan kumpulan banyak penyakit dengan berbagai etiologi, meskipun respon imun agaknya menimbulkan beberapa bentuk glomerulonefritis.2
Indonesia pada tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak dirawat di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut di Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%), dan Palembang (8,2%). Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 2 : 1 dan terbanyak pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%).3
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.3


1.2. TUJUAN PENULISAN


Lengkapnya Sedot Disini

Selasa, 26 Juli 2011

ASKEP HEMOROID

1. Pengertian
Hemoroid dalah varises dari pleksus hemoroidalis yang menimbulkan keluhan keluhan dan gejala – gejala.
Varises atau perikosa : mekarnya pembuluh darah atau pena (pleksus hemoroidalis) sering terjadi pada usia 25 tahun sekitar 15 %.

2. Etiologi
Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :
1. Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik.
Kelainan organik yang menyebabkan gangguan adalah :
o Hepar sirosis hepatis
Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar sehingga terjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke esopagus dan pleksus hemoroidalis .
o Bendungan vena porta, misalnya karena trombosis
o Tomur intra abdomen, terutama didaerah velvis, yang menekan vena sehingga aliranya terganggu. Misalnya uterus grapida , uterus tomur ovarium, tumor rektal dan lain lain.
2. Idiopatik,tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab timbulnya hemoroid.
Faktor faktor yang mungkin berperan :
o Keturunan atau heriditer
Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan bukan hemoroidnya.
o Anatomi
Vena di daerah masentrorium tudak mempunyai katup. Sehingga darah mudah kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis.
o Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain :
§ Orang yang pekerjaan nya banyak berdiri atau duduk dimana gaya grapitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya seorang ahli bedah.
 Gangguan devekasi miksi.
§
 Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat.
§
o Tonus spingter ani yang kaku atau lemah.

Pada seseorang wanita hamil terdapat 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya hemoroid yitu :
1. Adanya tomur intra abdpomen
2. Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan hormonal
3. Mengedan sewaktu partus.

Pada permulaan terjadi varises hemoroidalis, belum timbul keluhan keluhan . Akan timbul bila ada penyulit seperti perdarahan , trombus dan infeksi

Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasipikasi, yaitu :
1. Hemoroid interna
Merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media
2. Hemoroid eksterna
merupakan varises vena hemoroidalis inferior.

Lengkapapnya Sedot Disini

Kamis, 14 Juli 2011

ASKEP DENGAN TUMOR PANKREAS

KONSEP DASAR PENYAKIT
2.1 PENGERTIAN
Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, mampu metastasis dimana sel-selnya tidak pernah menjadi dewasa. Tumor pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pankreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pankreas ialah insulinoma, glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma.


2.2 EPIDEMIOLOGI Kejadian penyakit di temukan sekitar 3-5% dari semua karsinoma dan mencapai 17% dari seluruh karsinoma di saluran pencernaan . lebih banyak ditemukan pada kaum pria di bandingkan dari pada wanita. Kebanyakan diantaranya berada pada usia 50-70tahun.


2.3 ETIOLOGI
Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa factor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etıologi kanker pankreas merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan factor lingkungan dan faktor genetika.
1. Faktor Eksogen (Lingkungan)
Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok.
2. Factor Endogen (Pasien)
Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas (pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik. Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pancreas mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik.

lengkapnya SEDOT DISINI

ASKEP DENGAN endomertiosis


A. Pengertian
Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus. Jaringan endometrium itu bisa tumbuh di ovarium, tuba falopii, ligamen pembentuk uterus, atau bisa juga tumbuh di apendiks, colon, ureter dan pelvis.

B. Etiologi
Ada beberapa faktor resiko penyebab terjadinya endometriosis, antara lain:
a. Wanita usia produktif ( 15 – 44 tahun )
b. Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (<27 hari) 3 Menstruasi yang lama (>7 hari)
c. Spotting sebelum menstruasi
d. Peningkatan jumlah estrogen dalam darah
e. Keturunan : memiliki ibu yang menderita penyakit yang sama.
f. Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis
g. Terpapar Toksin dari lingkungan
Biasanya toksin yang berasal dari pestisida, pengolahan kayu dan produk kertas, pembakaran sampah medis dan sampah-sampah perkotaan.

C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala endometriosis antara lain :
a. Nyeri :
a) Dismenore sekunder
b) Dismenore primer yang buruk
c) Dispareunia
d) Nyeri ovulasi
e) Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.
f) Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual
g) Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter
b. Perdarahan abnormal
a) Hipermenorea
b) Menoragia
c) Spotting sebelum menstruasi
d) Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi









Lengkapnya sedot disini

ASKEP Obstruksi Saluran Napas pada Anak



A. Pengertian
Obstruksi jalan napas atas adalah gangguan yang menimbulkan penyumbatan pada saluran pernapasan bagian atas. Beberapa gangguan yang merupakan obstruksi pada jalan napas atas, diantaranya adalah :
a. Obstruksi Nasal
a) Merupakan tersumbatnya perjalanan udara melalui nostril oleh deviasi septum nasi, hipertrofi tulang torbinat / tekanan polip yang dapat mengakibatkan episode nasofaringitis infeksi.
Obstruksi pada nasal meliputi:
 Tumor hidung

Yaitu pertumbuhan sel yang abnormal sebagai akibat radang pada hidung.
Ada 2 jenis tumor, yaitu:
 Tumor jinak, biasanya terjadi di kavum nasi dan sinus paranasal.
 Tumor ganas, sering ditemukan di papiloma.

 Karsinoma Nasofaring

Merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi difosa rosenmuller dan atap nasofaring dan merupakan tumor di daerah leher.

 Polip Hidung

Merupakan masa lunak, berwarna puth, keabu-abuan yang terdapat di dalam ringga hidung, paling sering berasal dari sinus etmoid, multipel dan bilateral.

b. Obstruksi Laring
Adalah adanya penyumbatan pada ruang sempit pita suara yang berupa pembengkakan membran mukosa laring, dapat menutup jalan dengan rapat mengarah pada astiksia.
Salah satu penyakit obstruksi laring, yaitu :
a) Abses peritonsil (Quinsy)
Yaitu kumpulan nnah yang terbentuk di dalam ruang peritonsial.

B. Etiologi
a. Obstruksi Nasal
a) Tumor hidung
 Idiopatik (belum diketahui)


b) Karsinoma Nasofaring
 Virus Epstein Barr

 Faktor rass

 Letak geografis

 Jenis kelamin : laki-laki
> wanita
 Faktor lingkungan (iritasi bahan kimia, kebiasaan memasak dengan bahan/bumbu masakan tertentu, asap sejenis kayu tertentu).

 Faktor genetik


c) Polip hidung
 Akibat reaksi hipersensitif / reaksi alergi pada mukosa hidung


b. Obstruksi Laring
a) Abses Peritonsil (Quinsy)
 Disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus pyogenes.
 Kuman aerob dan anaerob