Senin, 27 Juni 2011

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR BARU KB SUNTIK 3 BULAN ( DEPO PROGESTIN )

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR BARU KB SUNTIK 3 BULAN ( DEPO PROGESTIN )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000/ tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah di laksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing – masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.
( Manuaba 1998 : 437 )
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera ( NKKBS ) yang berorientasi pada “ catur warga “ atau pertumbuhan seimbang gerakan keluarga berencana nasional Indonesia telah berumur panjang ( sejak 1970 ) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hamper semua metode medis teknis keluarga berencana yang dicanangkan pemerintah.
( Manuaba 1998 : 437 )
Kontrasepsi suntikan progestin telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional, serta peminatnya makin bertambah tinggi, oleh karena itu diharapkan para petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan motivasi yang jelas pada akseptor KB dalam pemakaian KB suntik 3 bulan. Dengan demikian, diharapkan sebanyak – banyaknya pasangan usia subur di Indonesia akan mengikuti gerakan KB secara dini dan lestari.
( Manuaba 1998 : 446 )

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan Asuhan kebidanan pada Akseptor KB suntik 3 bulan ( depo progestin )


1.2.2 Tujuan khusus
Diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1.Melakukan pengkajian data pada akseptor baru KB suntik 3 bulan
2.Melakukan interpretasi data
3.Menegakkan diagnosa potensial
4.Mengidentifikasi tindakan kebutuhan segera
5.Merencanakan rencana tindakan
6.Melaksanakan rencana Asuhan
7.Melakukan evaluasi

1.3 Ruang lingkup
Laporan asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek lapangan di BPS Olly Iskandar, Amd. Keb pada tanggal 21 Desember 2009 – 02 januari 2010.

1.4 Sistematika penulisan
1.Halaman judul
2.Lembar pengesahan
3.Kata pengantar
4.Daftar isi
5.BAB I : Pendahuluan
BAB II : Landasan teori
BAB III : Tinjauan kasus
BAB IV : Penutup
6. Daftar pustaka

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar KB
2.1.1 Pengertian
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut. ( Prof. R. Sulaiman. S. 1980 : 14 )
KB adalah pencegahan konsepsi/ pencegahan terjadinya pembuahan/ mencegah bertemunya sel mani dari laki – laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan. ( Prof. Dr. Rustam. M. MPI. 1998 : 225 )
KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi ( Mochtar, 1998 )
Kontrasepsi suntikan merupakan usaha untuk mengembangkan metode kontrasepsi yang berdaya kerja panjang ( lama ) yang tidak membutuhkan pemakaian estiap hari/ setiap akan bersenggama tetapi tetap reversible ( Hartanto, 1943 )

2.1.2 Jenis kontrasepsi
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin yaitu :
a. Depo Medroksiprogesteron Asetat ( DMPA ) mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular ( didaerah bokong )
b. Depo Norekisteron Enantat ( depo noristerat ) yang mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular
( Saifudin, 2003 )

2.1.3 Cara kerja
Mekanisme kerja dari kontrasepsi suntikan progestin
a.Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
b.Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit ditembus spermatozoa
c.Perubahan peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi dihambat
d.Mengubah susunan endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi
( Saifuddin, 2003 )

2.1.4 Keuntungan
•Sangat efektif
•Pencegahan kehamilan jangka panjang
•Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
•Tidak mengandung estrogren
•Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
•Sedikit efek samping
•Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
•Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopouse
•Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
•Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
•Menurunkan krisis anemia bulan sabit
( Syifudin, 2003 )

2.1.5 Keterbatasan
•Sering ditemukan gangguan haid seperti siklus haid yang memanjang atau memendek, perdarahan yang banyak/ sedikit, tidak haid sama sekali
•Klien sangat bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
•Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya
•Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
•Tidak menjamin terhadap perlindungan penularan IMS, Hep B/ HIV
•Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
•Pada penggunaan jangka panjangdapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi ( jarang ), sakit kepala, jerawat
( Syaifudin, 1998 )

2.1.6 Yang boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
•Usia produksi
•Nullipara dan yang telah memiliki anak
•Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
•Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
•Setelah abortus/ keguguran
•Perokok
•Telah banyak anak tapi belum menghendaki tubektomi
•Amemia defisiensi besi
•Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah •Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen ( Saifudin, 2003 ) 2.1.7 Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin •Hamil atau dicurigai hamil •Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya •Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorrhea •Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara •DM disertai komplikasi ( Saifuddin, 2003 ) lebih lengkap lagi klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar