Jumat, 24 Juni 2011

MAKALAH SEKS BEBAS

I. BEBERAPA DEFINISI
Apa definisi remaja?
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.Menurut
WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24
tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Apa definisi reproduksi?
Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan.Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.Sedangkan
yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi
manusia.
Apa arti kesehatan reproduksi remaja?
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-
mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural.
II. PERLUNYA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
Mengapa remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi?
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang
benarmengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya.Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Siapa saja yang perlu diberitahu perihal informasi kesehatan reproduksi?
Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi tanggung
jawab bersama laki-laki maupun perempuan.Karena itu baik laki-laki maupun perempuan
harus tahu dan mengerti mengenai berbagai aspek kesehatan reproduksi.Kesalahan
dimana persoalan reproduksi lebih banyak menjadi tanggung jawab perempuan tidak
boleh terjadi lagi.
Pengetahuan dasar kesehatan reproduksi apa yang perlu diberikan kepada remaja
agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik?
Tumbuh kembang remaja: perubahan fisik/psikis pada remaja, masa subur, anemi
dan kesehatan reproduksi
Kehamilan dan melahirkan: usia ideal untuk hamil, bahaya hamil pada usia muda,
berbagai aspek kehamilan tak diinginkan (KTD) dan abortus
Pendidikan seks bagi remaja: pengertian seks, perilaku seksual, akibat pendidikan
seks dan keragaman seks
Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS
Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
Kemampuan berkomunikasi: memperkuat kepercayaan diri dan bagaimana
bersifat asertif
Hak-hak reproduksi dan jender
atas^
Apa perbedaan pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan seks?
Pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi sehingga
lingkup pendidikan kesehatan reproduksi lebih luasPendidikan kesehatan
reproduksi mencakup seluruh proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan
aspek-aspek yang mempengaruhinya, mulai dari aspek tumbuh kembang hingga
hak-hak reproduksi.Sedangkan pendidikan seks lebih difokuskan kepada hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan seks.
atas^
produksi © 2001 bkkbn
III. TUMBUH KEMBANG REMAJA
Perubahan apa saja yang dialami remaja?
Perubahan tersebut meliputi Perubahan fisik baik yang bisa dilihat dari luar maupun yang
tidak kelihatan. Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin
dalam sikap dan tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi
tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan
Perubahan fisik apa saja yang dialami remaja?
Tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup
menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan laki-laki memasuki usia antara 9
sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih
besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan
untuk bereproduksi atau berketurunan.
Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan
istilah masapubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau
mimpi basah (pada laki-laki). Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak
sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Salah
satunya adalah karena gizi.Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan
menstrusi pertama (m en a rch e) di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalahsekitar
12 tahun.
Perubahan emosional/psikologis yang terjadi?
Pada remaja juga terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi. Pada masa ini remaja akan mulai tertarik pada lawan
jenis. Remaja perempuan akan berusaha untuk kelihatan atraktif dan remaja laki-laki
ingin terlihat sifat kelaki-lakiannya. Beberapa perubahan mental lain yang juga terjadi
adalah berkurangnya kepercayaan diri (malu, sedih, khawatir dan bingung). Remaja juga
merasa canggung terhadap lawan jenis. Remaja akan lebih senang pergi bersama-sama
dengan temannya daripada tinggal di rumah dan cenderung tidak menurut pada orang tua,
cari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Hal ini akan membuat mereka
lebih mudah terpengaruh oleh temannya. Remaja perempuan, sebelum menstrusai akan
menjadi sangat sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas.
atas^
Mengapa perubahan di atas perlu diketahui oleh remaja?
Remaja perlu mengetahui perubahan di atas agar mereka mampu mengendalikan
perilakunya. Remaja harus mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau
mimpi basah maka secara fisik dia telah siap dihamili atau menghamili. Bisa hamil atau
tidaknya remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali
dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan hubungan
seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem reproduksinya berfungsi
dengan baik (tidak mandul). Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal ini, sehingga
mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu melakukan hubungan
seksual berkali-kali.
atas^
Kapan masa subur terjadi?
Masa subur adalah masa dimana terjadinya pelepasan sel telur pada perempuan. Titik
puncak kesuburan terjadi pada hari ke 14 sebelum masa menstruasi berikutnya. Tetapi
tanggal menstruasi berikutnya sering kali tidak pasti pada remaja.Biasanya diambil
perkiraan masa subur 3-5 hari sebelum dan sesudah hari ke 14 tersebut. Pada masa
remaja pencegahan kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa
subur (sisten kalender), tidak dapat diandalkan.Ini disebabkab siklus mentruasi pada
remaja perempuan biasanya tidak teratur.Secara lebih mendetail, siklus kesuburan
seorang perempuan dapat dipelajari pada gambar terlampir
atas^
Anemia dan kesehatan reproduksi
Anemia (kurang darah: Hb <12 gr %) sangat terkait erat dengan masalah kesehatan
reproduksi (terutama pada perempuan). Jika perempuan mengalami anemia maka akan
menjadi sangat berbahaya pada waktu dia hamil dan melahirkan. Perempuan yang
menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5
kg). Di samping itu, anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada
waktu proses persalinan. Karena itu untuk memastikan agar remaja tidak mengidap
anemia maka perlu dianjurkan untuk memeriksakan diri pada petugas medis. Jika
ternyata remaja mengidap anemia maka perlu dianjurkan untuk makan-makanan yang
bergizi atau mengkonsumsi pil besi sesuai dengan anjuran.
IV. KEHAMILAN DAN MELAHIRKAN
Kapan usia ideal untuk hamil dan melahirkan ?
Menurut BKKBN usia untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau
kurang dari usia tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan
melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan
fisik, kesiapan mental/ emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum,
seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan
tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia
20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.
Apa yang terjadi jika remaja menikah/hamil pada usia sangat muda (di bawah 20
tahun)?
Remaja dimungkinkan untuk menikah pada usia dibawah 20 tahun sesuai dengan
Undang-undang Perkawinan No. I tahun 1979 bahwa usia minimal menikah bagi
perempuan adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 18 tahun. Tetapi perlu diingat beberapa hal
sebagai berikut:
Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk
kontrol kehamilan. Ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan.
Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah
yang dpat berdampak pada keracunan kehamilan serta kekejangan yang berkibat
pada kematian yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu
Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (dibawah 20 tahun)
sering kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitanya dengan
belum sempurnanya perkembangan dinding rahim.
atas^
Apa yang perlu diketahu remaja tentang kehamilan yang tidak diinginkan?
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu sebab
maka keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi
tersebut. KTD disebabkan oleh faktor:
Karena kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses
terjadinya kehamilan dan metode-metode pencegahan kehamilan
Akibat terjadinya tindak perkosaan
Kegagalan alat kontrasepsi
atas^
Kerugian KTD dan bahaya pada remaja?
Beberapa kerugian KTD pada remaja:
Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa
saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya
Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu
yang megalami KTD terhadap bayi yang dilahirkanya nanti. masa depan anak
mungkin saja terlantar
Mengakhiri kehamilannya atau sering disebut dengan aborsi. Di Indonesia aborsi
dikategorikan sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena tindakan
aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak
aman. Aborsi tidak aman berkontribusi kepada kematian dan kesakitan ibu.
atas^
Apakah yang disebut abortus?
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum buah
kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan, dimana beratnya masih di
bawah 500 gram atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Abortus dibagi menjadi dua,
yaitu abortus spontan dan abortus buatan. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi
secara alamiah tanpa adanya upaya-upaya dari luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Terminologi yang paling sering digunakan untuk abortus spontan adalah keguguran.
Sedangkan abotus buatan adalah abortus yang yang terjadi akibat adanya upaya-upaya
tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Istilah yang sering digunakan adalah aborsi,
pengguguran, atau abortus provolatus.
atas^
Apakah dampak dari melakukan aborsi?
Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika
dilakukan secara sembarangan yaitu oleh meraka yang tidak terlatih. Perdarahan yang
terus-menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama
kematian perempuan yang melakukan aborsi. Di samping itu aborsi juga berdampak pada
kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya
perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi. Oleh karena itu
konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan untuk
melakukan tindakan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan sebagai tindakan terakhir
jika altenatif lain sudah tidak dapat diambil.
V. PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA
Apakah arti seks?
Seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan
perempuan.
Apakah arti seksual?
Seksual berarti yang ada hubungannnya dengan seks atau yang muncul dari seks,
misalnya pelecehan seksual yaitu menunjuk kepada jenis kelamin yang dilecehkan.
Apakah arti perilaku seksual?
Perlaku seksual adalah segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan
seksual.
Apakah arti hubungan seksual?
Hubungan seks mempunyai arti hubungan kelamin sebagai salah satu bentuk kegiatan
penyaluran dorongan seksual
atas^
Bagaimana jika remaja diberi pendidikan seks?
Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang
pemberian informasi alat kelamin dan berbagai macam posisi dalam berhubungan
kelamin. Hal ini tentunya akan membuat para orangtua merasa khawatir. Untuk itu perlu
diluruskan kembali pengertian tentang pendidikan seks. pendidikan seks berusaha
menempatkan seks pada perspektif yang tepat dan mengubah anggapan negatif tentang
seks. Dengan pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu
yang alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu
mengenai berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.
atas^
Apakah dengan mendapatkan pendidikan seks remaja menjadi ingin mencoba?
Sebetulnya sampai saat ini tidak ada bukti bahwa pendidikan seks justru akan
menyebabkan remaja ingin mencoba. Berbagai studi justru menunjukan bahwa remaja
yang mendapatkan informasi yang benar tentang kehidupan seksualitas akan menjadi
lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan mereka. Bagi remaja yang belum aktif
seksual, pendidikan seks justru akan menunda umur pertama kali melakukan hubungan
seks. Remaja yang sejak awal mengetahui bahwa melakukan hubungan seksual dengan
sembarang orang akan memiliki resiko yang tinggi terkena penyakit kelamin, cenderung
akan menghidari tingkah laku tersebut.
atas^
Apakah yang dimaksud orientasi seksual?
Orientasi seksual adalah dengan jenis kelamin dimana seseorang lebih tertarik secara
seksual. Secara ekstrem orientasi seksual dikategorikan menjadi dua yaitu heteroseks
(orang yang secara seksual tertarik dengan lawan jenis) dan homoseks (orang yang secara
seksual lebih tertarik dengan orang lain yang sejenis kelamin). Diantara kedua kutub
orientasi seksual tersebut, masih ada perilaku-perilaku seksual yang sulit dimasukkan
dalam satu kategori tertentu karena banyak sekali keragaman di dalamnya.
atas^
Apa yang dimaksud dengan homoseksualitas?
secara seksual dan aktivitas seskual pada jenis kelamin yang sama. Laki-laki yang tertarik
kepada laki-laki disebut “gay”., sedangkan perempuan yang tertarik pada perempuan
disebut “lesbian”.
atas^
Bagaimana terjadinya homoseksualitas?
Terjadinya homoseksualitas masih diperdebatkan. Ada yang mengatakan bahwa hal ini terjadi sejak lahir (dipengaruhi oleh gen) dan ada pula yang mengatakan didapatkan dari pengaruh lingkungan.
atas^
Bagaimana sebaiknya kita bersikap terhadap kaum homoseksual?
Homoseksual dikatakan normal apabila bisa diterima di suatu budaya tertentu dan
dikatakan tidak normal apabila tidak diterima di budaya yang lain, tetapi dalam bersikap
kita sebaiknya tetap menghargai manusia tanpa membedakan orientasi seksualnya.
VI. PMS DAN HIV/AIDS
Apa yang dimaksud dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) ?
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui
hubungan seksual. Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan
seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak
diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi,
seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.
Apa saja tanda dan gejala PMS?
Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih
mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain:
berupa bintil-bintil berisi cairan,
lecet atau borok pada penis/alat kelamin,
luka tidak sakit;
keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,
rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
kencing nanah atau darah yang berbau busuk,
bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi
borok.
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada
gejala, biasanya berupa antara lain:
rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual,
rasa nyeri pada perut bagian bawah,
pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
>keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan
pada alat kelamin atau sekitarnya,
keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,
timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,
bintil-bintil berisi cairan,
lecet atau borok pada alat kelamin.
atas^
Bagaimana remaja bisa terhindar dari PMS?
Bagi remaja yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan
hubungan seksual, saling setia bagi pasangan yang sudah menikah, hindari hubungan
seksual yang tidak aman atau beresiko, selalu menggunakan kondom untuk mencegah
penularan PMS, selalu menjaga kebersihan alat kelamin.
atas^
Apa saja jenis PMS?
Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS. Di Indonesia yang
banyak ditemukan saat ini adalah gonore (GO), sifilis (raja singa), herpes kelamin,
klamidia, trikomoniasis, kandidiasis vagina, kutil kelamin.
atas^
Apakah PMS dapat diobati?
Kebanyakan PMS dapat diobati, namun ada beberapa yang tidak bisa diobati secara
tuntas seperti HIV/AIDS dan herpes kelamin. Jika kita terkena PMS, satu-stunya cara
adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan., jangan mengobati diri sendiri. Selain itu,
pasangan kita juga harus diobati agar tidak saling menularkan kembali penyakit tersebut.
atas^
>Mitos-mitos seputar PMS
Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang
kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual,
minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks.
atas^
Apakah HIV/AIDS itu?
AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya
adalah virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
atas^
Apakah HIV/AIDS termasuk PMS?
Ya, karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Selain itu HIV
dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV,
menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV
kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak
melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba).
atas^
Tanda-tanda dan gejala HIV/AIDS
Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus.
Beru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit
ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak
memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini
penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6
mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan
dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa
terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian.
atas^
Bagaimana bisa terhindar dari HIV/AIDS?
Lebih aman berhubungan seks dengan pasangan tetap (tidak berganti-ganti pasangan
seksual). Hindari hubungan seks di luar nikah. Menggunakan kondom jika melakukan
hubungan seksual berisiko tinggi seperti dengan pekerja seks komersial; sedapat mungkin
menghindari tranfusi darah yang tidak jelas asalnya; menggunakan alat-alat medis dan
non media yang terjamin streril.
atas^
Dapatkah HIV/AIDS diobati?
Sampai sekarang, belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas, saat ini yang ada
hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.
atas^
Bagaimana mendeteksi HIV/AIDS?
Dengan melakukan tes-tes darah sesuai tahapan perkembangan penyakitnya. Untuk
mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV, yang menunjukkan adanya virus HIV
dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan caraElisa sebanyak 2 kali. Kemudian bila
hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara Western Blot atau
Immunofluoresensi.
atas^
Mitos yang salah seputar HIV/AIDS?
Beberapa mitos yang salah yang sering terjadi di masyarakat adalah bahwa berhubungan
sosial dengan penderita HIV/AIDS akan membuat kita tertular, seperti bersalaman,
menggunakan WC yang sama, tinggal serumah, atau menggunakan sprei yang sama
dengan penderita HIV/AIDS.
atas^
Apakah penderita HIV/AIDS perlu dikucilkan?
Sebaiknya penderita jangan dikucilkan. Kita perlu tetap memperlakukannya sebagai
teman dan tidak merubah sikap karena penyakitnya. Memberi mereka dorongan semangat
dan juga memperhatikan keterbatasan keadaan fisiknya dalam bergaul.
VII. PELECEHAN DAN KEKERASAN SEKSUAL
Apakah yang disebut pelecehan seksual?
Pelecehan seksual adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan seksual yang
dilakukan seseorang atau sejumlah orang namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh
orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif, seperti: rasa malu,
tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri, kehilangan kesucian dan sebagainya,
pada diri orang yang menjadi korban.
Apa contoh pelecehan seksual?
Banyak sekali, mulai dari siulan nakal seorang pria terhadap perempuan yang dikenal
atau yang tidak dikenalnya, lelucon-lelucon cabul, perilaku meraba-raba tubuh korban
dengan tujuan seksual, pemaksaan dengan ancaman kekerasan atau ancaman lainnya agar
korban bersedia melakukan hubungan seksual, dan sebagainya. Perkosaan adalah
pelecehan paling ekstrem.
Apakah perkosaan hanya dilakukan oleh orang yang dikenal sebagai penjahat?
Tidak. Dalam banyak kasus perkosaan dilakukan oleh orang yang sudah dikenal korban.
Misalnya: teman dekat, kekasih, saudara, ayah (tiri maupun kandung), guru, pemuka
agama, atasan dan sebagainya. Dalam banyak kasus lainya, perkosaan dilakukan oleh
orang-orang yang baru dikenal dan semula nampak sebagai orang baik-baik yang
menawarkan bantuan misalnya, mengantarkan korban ke suatu tempat.
atas^
Bagaimana mencegah terjadinya pelecehan?
Pada dasarnya, setiap orang harus menunjukan bahwa dia tak bersedia dilecehkan. Kamu
sepantasnya tidak memberikan peluang pada pihak manapun untuk melecehkan dirimu.
Sebagai contoh, kamu harus menunjukkan sikap tegas pada saat orang lain melakukan
tindakan tanda-tanda kearah pelecehan, seperti meminta untuk membuka pakaian atau
meraba-raba. Bahkan sejak kecil, anak-anak sebaiknya diajarkan untuk tidak membiarkan
orang lain selain orang tuanya melihat-lihat atau memegang-megang tubuhnya.
atas^
Apa yang harus dilakukan jika melihat ada pelecehan terjadi pada orang lain?
Kita harus turut menunjukan penolakan, ketidaksukaan atau bahkan ancaman terhadap
pelaku pelecehan, serta mengajak pihak lain bersama mengecam pelecehan. Pelaku
pelecehan umumnya akan berhenti melecehkan bila merasa bahwa banyak orang
mengetahui tindakannya dan mengecamnya.
atas^
Apa yang harus dilakukan bila terjadi perkosaan?
Segera lapor ke polisi. Di kepolisian korban akan diantar ke dokter untuk mendapatkan
visum et repertum. Apabila korban takut pergi ke kantor polisi, ajaklah teman atau
saudara untuk menemani. Kalau terpaksa, koban bisa datang ke rumah sakit terlebih
dahulu agar dokter bisa memberikan surat keterangan, dan meminta dokter menghubungi
polisi.
atas^
Saran sederhana menjaga diri dari perkosaan?
Menunjukan sikap tegas terhadap segala bentuk perilaku yang mencurigakan, selalu
bersikap waspada, hindari berjalan di tempat gelap dan sunyi, berpakaian sewajarnya,
sediakan selalu senjata di dalam tas, seperti misalnya korek api, deodorant semprot, dan
sebagainya; jika pergi ke suatu tempat asing, bawa alamat lengkap, denah dan jalur
kendaraan sehingga tidak terlihat bingung. Bertanya pada tempat-tempat resmi, seperti
kantor polisi, jangan mudah menerima ajakan untuk bepergian atau menginap di tempat
yang belum dikenal, jangan mudah menumpang kendaraan orang yang belum di kenal,
berhati-hati jika diberi minum orang, pastikan selalu jendela, pintu kamar, rumah, mobil
sudah terkunci. Belajar beladiri praktis untuk mempertahankan diri ketika diserang.
VIII. NARKOBA DAN MIRAS
Apa hubungan narkoba dan miras dengan kesehatan repoduksi?
Secara langsung, pecandu narkoba (khususnya mereka yang mempergunakan jarum
suntik) dapat menjadi saran penularan HIV/AIDS. Secara tidak langsung narkoba dan
miras biasanya terkait erat dengan pergaulan seks bebas. Di samping itu kecanduan obat
terlarang pada orang tua akan mengakibatkan bayi lahir dengan ketergantungan obat
sehingga harus mengalami perawatan intensif yang mahal. Kebiasaan menggunakan
narkoba/miras dapat menurun pada sifat-sifat anak yang dilahirkan, yaitu menjadi
peminum dan pecandu, atau mengalami gangguan mental/cacat. Perempuan “pemakai”
mempunyai sikap hidup malas dan kekurangan gizi sehingga mengakibatkan bayi dalam
kandungan gugur, berat lahir rendah atau cacat.
Bagaimana menghindarkan diri dari jerat narkoba dan miras
Jangan pernah berpikir untuk mencoba. Tindakan mencoba merupakan langkah awal
untuk terjerumus. Dekatkan diri dengan tuhan. Jadikan keluarga sebagai tempat
perlindungan jika menghadapi suatu masalah. Carilah sahabat yang baik. Bergabunglah
dengan kelompok yang memiliki tujuan yang positif. Jauhi kelompok yang tidak
memiliki tujuan yang jelas.
Apa yang perlu dilakukan jika mengetahui ada orang yang kecanduan
disekitarnya?
Ingatlah bahwa masalah narkoba dan miras adalah masalah kita bersama. Semua orang
dapat mengalaminya. Karena itu janganlah mengucilkan atau menjauhi mereka yang
terkena nakoba dan miras. Sebaliknya rangkulah mereka dan bantulah mereka keluar dari
permasalahan tersebut. Dukunglah dan bantulah keluarga korban untuk bersama-sama
menolong korban. Jika mengalami banyak hambatan dalam membantu keluarga korban,
rujuklah penanganan korban melalui keluarganya kepada pihak yang memiliki
kemampuan untuk itu.
IX. MATERI YANG MENONJOLKAN SEKS DI MEDIA
Apa yang disebut sebagai MMSM?
MMSM adalah materi seks di media yang secara sengaja ditujukan untuk
membangkitkan hasrat seksual. MMSM sama dengan pornografi. Namun orang
seringkali menganggap pornografi terbatas hanya pada materi yang menggambarkan
hubungan seks yang tidak normal. Sedangkan MMSM merujuk pada segenap bentuk
materi yang terkait dengan seks dan bertujuan merangsang birahi penonton atau
pembacanya. Dalam hal ini, pornografi adala adalah salah satu bentuk MMSM.
Apa yang diakibatkan oleh MMSM?
MMSM bertujuan merangsang hasrat seksual pembaca atau penonton. Karena itu efek
yang dirasakan orang yang menyaksikan atau membaca MMSM adalah terbangkitnya
dorongan seksual. Bila seseorang mengkonsumsi MMSM sesekali dampaknya tidak akan
terlalu besar. Yang menjadi masalah adalah bila orang terdorong untuk terus menerus
mengkonsumsi MMSM, yang mengakibatkan dorongan untuk menyalurkan hasrat
seksualnya pun menjadi besar. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah dampak
MMSM pada kalangan remaja.
Mengapa dampak MMSM pada remaja perlu secara khusus diperhatikan?
Bila remaja terus-menerus mengkonsumsi MMSM, sangat mungkin ia akan terdorong
untuk melakukan hubungan seks pada usia terlalu dini, di luar ikatan perkawinan. Apalagi
MMSM pada umumnya tidak mengajarkan corak hubungan seks yang bertanggung
jawab, sehingga potensial mendorong perilaku seks yang menghasilkan kehamilan
remaja, kehamilan diluar nikah atau penyebaran penyakit yang menular melalui
hubungan seks, seperti PMS/HIV/AIDS. Penelitian menunjukan pada konsumen MMSM
dan pornografi cenderung mengalami efek kecanduan, dalam arti, sekali menyukai
MMSM, seseorang akan merasakan kebutuhan untuk terus mencari dan memperoleh
MMSM.
atas^
Apakah normal bila remaja menyukai MMSM?
Sangat wajar. Setiap manusia memiliki naluri seks dan karena itu wajar jika mereka
merasa senang dengan materi seks. Namun demikian, bila remaja sering mengkonsumsi
MMSM, dorongan untuk menyalurkan hasrat seksualnya menjadi tinggi. Karena itu, seperti sudah dikatakan, mengkonsumsi MMSM sejak remaja potensial mendorong tumbuhnya perilaku seks di luar pernikahan yang tidak bertanggung jawab.
atas^
MMSM merendahkan martabat perempuan?
Umumnya MMSM memang menonjolkan perempuan sebagai objek seks. Dalam hal ini,
MMSM memperkuat cara pandang masyarakat bahwa perempuan pada dasarnya
makhluk rendah yang berfungsi sebagai pemuas nafsu seks pria. Lebih dari itu, banyak
media yang menggambarkan adegan perkosaan terhadap perempuan sebagai peristiwa
yang penuh kenikmatan. Karena itu, MMSM cenderung menempatkan perempuan dalam
posisi rendah.
X. PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN PENGENDALIAN
DIRI
Mengapa orang banyak terlibat dalam hal-hal negatif?
Orang sering terlibat dalam hal-hal negatif karena mereka memiliki banyak persoalan dan
tidak mengetahui cara pemecahannya. Karena itu mereka mencoba melupakan
persoalannya tersebut dengan menjadi pecandu atau bergaul dengan kelompok yang tidak
benar. Seluruh persoalan akan dapat di selesaikan dengen baik jika terjalin komunikasi
yang baik antar pihak yang membutuhkan bantuan dan pihak yang membantu.
Mengapa sulit berkomunikasi dengan remaja?
Orang dewasa atau orang tua sering mengeluh bahwa mereka tidak mengerti kemauan
para remaja. Sebaliknya remaja mengeluh bahwa orang di sekitar tidak mau dan tidak
bisa mengerti ‘dunia’ mereka. Sikap orang dewasa atau orang tua yang tidak mengerti
dunia remaja karena mereka memandang dari sudut pandang dan pengalaman yang
selama ini mereka miliki. Memahami perasaan orang lain (emphatic) merupakan inti
sukses berkmunikasi dengan remaja.
Bagaimana remaja dapat berkomunikasi dengan lawan jenisnya/ temannya dengan
baik?
Kadang-kadang remaja perempuan tidak tahu bagaimana mengatakan “tidak” kepada
pacarnya jika dia diajak melakukan sesuatu. Remaja perlu dibekali dengan cara
berkomunuikasi yang baik. Model komunikasi ada 3 yaitu pasif (menerima apa yang
diutarakan lawan bicara, agresif (memaksa orang lain mengikuti pendapatnya) dan asertif
(menyampaikan dengan jelas keinginannya pada lawan bicara. Remaja seharusnya
berkomunikasi secara asertif terhadap lawan jenisnya/pacarnya.
atas^
Bagaimana cara berkomunikasi secara asertif?
Remaja perlu diajari bagaimana berkomunikasi secara asertif. Berikanlah petunjuk
berikut kepada remaja:
Pikirkan dahulu apa yang akan kamu bicarakan (dengarkan sendiri dahulu apa-apa
yang akan kamu utarakan), kira-kira akan menyakitkan dia atau tidak
Lihat-lihat situasi, apakah dia lagi bahagia, sedih atau marah. ilih pas moodnya
sedang baik.
Kemudian (kalau perlu) doa dulu, tarik napas dan sampaikan pendapatmu dengan
kepala dingin (jangan emosi)
Sampaikan dengan jelas pendapatmu (jangan muter-muter)
Kalau bisa melucu, pakailah daya lucumu
Kalau dia mengemukakan pendapatnya, dengarkan dulu, jangan potong
pembicaraannya, jangan tidak diacuhin.
Buatlah dia menerima bahwa tidak semua keinginannya bisa kamu penuhi.
Kalau dia tetep ngotot, berikan alasan yang masuk akal, upayakan hal ini berkali-
kali
Kalau semua daya upaya kamu sudah mentok, cobalah mengalihkan perhatian,
misalnya dengan mengatakan “wah capek nih, gue mau minum, kamu mau
minum apa?”
Jika tetap tidak dicapai titik temu, mungkin kamu perlu mengkaji ulang
hubunganmu dengan dia, mau terus atau putus… dipikir-pikir lagi.
atas^
Beberapa tips yang dapat membantu remaja melewati masa remajanya dengan baik
Sampaikan kepada remaja untuk berbagi rasa dengan orang tua atau
orang yang dituakan di rumah, mencari seorang sahabat, meningkatkan
kepercayaan diri dan berani mengatakan tidak untuk hal-hal yang buruk.
Sarankan remaja untuk bergaul dalam kelompok atau membentuk
kelompok dengan aktivitas positif dan menjauhi kelompok dengan tujuan
negatif. Remaja juga perlu disarankan untuk menjaga kesehatan fisik
sedini mungkin dan secara terus-menerus.
XI. BAGAIMANA MENJADI ORANG TUA BAGI REMAJA
Apa yang perlu diperhatikan dalam berdiskusi dengan remaja?
Sampaikan kepada orang tua remaja untuk tidak bersikap menggurui. Jangan
beranggapan bahwa kita lebih mengetahui sesuatu dibandingkan dengan remaja. Berikan
kesempatan kepada remaja untuk mengemukakan pandangannya. Berikan argumen yang
jelas dan masuk akal terhadap suatu persoalan (jangan mengatakan…. Pokoknya…..).
Berikan dukungan pada remaja bila mereka memang patut diberikan dukungan. Katakan
salah jika mereka salah, dengan alasan yang masuk akal menurut ukuran mereka. Jadikan
mereka sebagai teman diskusi bukan sebagai individu yang harus diberitahu.
Mendorong orang tua untuk menjadi sahabat bagi remaja?
Perasaan orang tua dalam membina anak remaja tidak dapat diukur. Orang tua harus
menyadari bahwa pada saat ini memasuki masa dunia remaja, anak-anak mengalami
masa transisi antara lain tidak ingin tergantung dengan orang tua, merasa tidak
membutuhkan orang tua, tidak banyak bicara, serta tidak ingin banyak diawasi. Semua
hal tersebut harus disadari dalam membangun komunikasi dengan remaja. Remaja
membutuhkan bimbingan orang tua untuk membentuk pribadi yang baik dan
mengembangkan berbagai potensi diri. Remaja perlu diarahkan sesuai dengan norma-
norma yang berlaku. Mereka harus dibantu untuk membentuk nilai-nilai yang
memungkinkan mereka untuk membuat pilihan bijaksana dan menggunakan kebebasan
mereka secara bijaksana.
Mendorong orang tua membantu remaja mengenali perubahan yang ada pada
dirinya?
Pengalaman mengenai masa remaja khususnya kenangan orang tua terhadap sesuatu yang
sangat spesifik, seperti kencan pertama, sangat penting ditularkan kepada anak remaja.
Hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua adalah apa yang mereka alami beberapa
puluh tahun yang lalu, sekarang ini juga dialami oleh anak remaja mereka. Oleh karena
itu penting bagi orang tua untuk melihat remaja dengan pandangan yang luas serta penuh
perhatian, sehingga menimbulkan suatu pendekatan yang berbeda bagi para remaja.atas^
Perubahan penting apa yang perlu diperhatikan oleh orang tua terhadap anak
remaja mereka?
Masa remaja adalah periode transisi dengan perubahan fisik yang menandai seorang anak
mempunyai kemampuan bereproduksi. Anak perempuan mulai mengalami
menstruasinya, anak laki-laki mulai ejakulasi. Serta tingkah laku mereka pada saat itu
akan berubah cepat dan kadang-kadang menimbulkan suatu pertentangan.Ada dua hal
yang paling menonjol dalam kehidupan remaja yaitu:
Keinginan untuk mencari identitas diri
Keinginan untuk tidak tergantung dari orang lain khususnya orang tua.
Pada masa itu mereka akan mulai mencari dan mencoba mencari identitas diri (Siapa
saya? Apa yang orang lain pikirkan tentang saya? Apa yang saya sukai? Siapa orang-
orang penting dalam hidup saya?) dan mencoba untuk menentukan kemampuannya dan
mencoba mengukur kapasitasnya (Seberapa jauh saya dapat pergi? Apa yang dapat saya
kerjakan? Berapa yang dapat saya ambil? Seberapa tidak tergantungnya saya? Dan lain
sebagainya)
atas^
Perubahan-perubahan fisik yang perlu disadari oleh anak remaja pada saat mereka
memasuki dunia remaja?
Masa pubertas atau masa transisi dari dunia anak-anak ke dunia dewasa secara fisik
ditandai dengan berbagai perubahan. Berbagai perubahan tersebut alamiah sifatnya,
namun hal ini tidak diketahui oleh remaja yang bersangkutan jika mereka tidak dijelaskan
sesuai dengan nalar dan alam pkiran mereka. Ketidaktahuan tersebut berdampak pada
kebingungan, kecemasan, ketakutan, atau bahkan pemberotakan diri.
Berbagai perubahan dan tingkat kematangan berbeda antar seorang dengan lainnya.
Penting bagi orang tua untuk mengkomunikasikan atau memberikan pengertian mengenai
hal tersebut kepada para remaja. Para remaja membutuhkan keyakinan khusus bahwa
yang mereka alami adalah sesuatu yang alamiah dan perbedaan yang terjadi antara
dirinya dengan teman sebaya lainnya bukanlah suatu kekurangan atau kelainan.
atas^
Perubahan tingkah laku dan emosional yang dihadapi oleh para orang tua terhadap
anak-anak yang mulai meningkat remaja?
Masa remaja juga ditandai dengan kondisi emosional yang kuat, kuatnya emosi ini
kadang-kadang menimbulkan kembali pertengkaran-pertengkaran yang sudah berlalu dan
terkadang akan menimbulkan rasa kebencian lagi. Tingkat emosi anak-anak remaja dapat
dilihat dengan berbagai cara seperti, temperamental (mudah marah), sering menolak
untuk berkomunikasi.
atas^
Mengapa orang tua perlu memberikan perhatian serius tentang pendidikan seks
kepada para remaja mereka?
Keingintahuan remaja sangat besar. Dalam kondisi dimana teknologi informasi dan
komunikasi begitu bebas dewasa ini maka kesempatan remaja untuk memperoleh
informasi terhadap berbagai hal termasuk masalah seks sangatlah terbuka. Masalahnya
adalah tidak semua infomasi yang tersedia merupakan informasi yang benar dan tepat
bagi kehidupan remaja. Jika kemudian remaja mendapatkan informasi yang tidak benar
maka hal ersebut akan berpengaruh pada ‘nilai’ keidupan mereka.
Orang tua sangat berperan dalam menimbulkan nilai-nilai positif remaja perihal
kehidupan seksual mereka seperti bahaya PMS dan HIV/AIDS, hubungan seks bebas,
kehamilan usia muda dan lain sebagainya.
atas^
Bagaimana agar orang tua diterima oleh remaja?
Ada beberapa tips orang tua dapat berkomunikasi dengan remaja yaitu:
Pengenalan terhadap diri anda
Menganali masalah-masalah anda
Mengenalianak-anak anda
Ciptakan rasa keterbukaan dalam memberikan informasi yang mendidik mengenai
masalah seksual kepada anak anda
atas^
Kendala apa yang dihadapi oleh orang tua dalam memberikan pendidikan
seks kepada remaja mereka?
Kendala budaya, pengetahuan serta beban psikologis seringkali menjadi hambatan
bagi orang tua dalam berkomunikasi tentang masalah seksual yang sehat dan
bertanggung jawab dengan para remaja. Namun satu hal yang harus senantiasa
diingat oleh orang tua bahwa peran mereka dibutuhkan oleh para remaja. Jika
orang tua tidak mengambil peran tersebut maka dunia luar yang akan
mengambilnya. Oleh karenanya orang tua harus dengan berbagai cara berupaya
untuk membuka komunikasi tersebut. Orang tua tidak bisa menghindari anak-
anaknya dari pengetahuan akan seks. Mereka akan mencari sendiri atau
memperoleh informasi dari lingkungan dimana mereka bergaul. Informasi
tersebut dapat berupa film, majalah, buku cerita atau komik porno, ataupun cerita
dari teman-teman sebaya.
Oleh karena itu orang tua mutlak perlu meningkatkan pengetahuan mereka
seputar kehidupan seksual yang sedang banyak terjadi misalnya penyebaran
HIV/AIDS untuk kemudian didiskusikan dengan anak remaja mereka.
atas^
Bagaimana orang tua secara efektif membina pendidikan seks pada
keluarga?
Walaupun tidak ada batasan bagaimana sebaiknya memberikan pendidikan seks
kepada anak remaja, namun berbagai studi dan pendapat para ahli
memperlihatkan bahwa sifat keterbukaan, perhatian, cinta danrasa
persahabatan yang diberikan oleh orang tua kepada para remaja mampu
membina pendidikan seks dalam keluarga.
XII. PENGERTIAN TENTANG JENDER
Apa arti dari jender?
Jender berasal dari bahasa Latin, yaitu “genus”, berarti tipe atau jenis. Jender adalah sifat
dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial
maupun budaya. Karena dibentuk oleh sosial dan budaya setempat, maka jender tidak
berlaku selamanya tergantung kepada waktu (tren) dan tempatnya. Jender juga sangat
tergantung kepada tempat atau wilayah, misalnya kalau di sebuah desa perempuan
memakai celana dianggap tidak pantas, maka di tempat lain bahkan sudah jarang
menemukan perempuan memakai rok. Karena bentukan pula, maka jender bisa
dipertukarkan. Misalnya kalau dulu pekerjaan memasak selalu dikaitkan dengan
perempuan, maka sekarang ini sudah mulai banyak laki-laki yang malu karena tidak bisa
mengurusi dapur atau susah karena harus tergantung kepada perempuan untuk tidak
kelaparan.
Apa perbedaan seks dan jender?
Jender ditentukan oleh sosial dan budaya setempat sedangkan seks adalah pembagian
jenis kelamin yang ditentukan oleh Tuhan. Misalnya laki-laki mempunyai penis dan bisa
memproduksi sperma, sementara perempaun mengalami menstruasi, bisa mengandung
dan melahirkan serta menyusui.
Bagaimana bentuk hubungan jender ?
Hubungan jender ialah hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan yang bersifat
saling membantu atau sebaliknya, serta memiliki banyak perbedaan dan ketidaksetaraan.
Hubungan jender berbeda dari waktu ke waktu, dan antara masyarakat satu dengan
masyarakat lain, akibat perbedan suku, agama, status sosial maupun nilai (tradisi dan
norma yang dianut).
atas^
Apakah ketidakadilan jender itu?
Ketidakadilan jender merupakan bentuk perbedaan perlakuan berdasarkan alasan jender,
seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang mengkibatkan terjadinya
pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan perempuan,
maupun hak dasar dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain-lain.Sebagai
contoh dari ketidakadilan jender pada remaja adalah jika terjadi kehamilan pada remaja
putri yang masih sekolah maka hanya remaja putri tersebut yang dikeluarkan dari sekolah
sementara remaja putra yang menghamili tidak dikeluarkan. Seharusnya jika mungkin,
kedua-duanya tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya.
XIII. MATERI PENDALAMAN (REFERENSI)
Materi-materi lebih lanjut mengenai kesehatan reproduksi remaja bisa dibaca di beberapa
terbitan yang telah dikeluarkan oleh BKKBN sebagai berikut
Pedoman Penyampaian Materi Reproduksi Sehat Remaja Usia 11-21 Tahun untuk
Konseling – dengan Sasaran Remaja. Disusun oleh: Pusat Penelitian Kesehatan
Universitas Indonesia dan Kantor Menteri Negara Kependudukan/Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dengan dukungan dana dari United
Nations Population Fund (UNFPA). Depok:8 Desember 1997.
Pedoman Konseling Reproduksi Sehat Remaja Usia 11-21 Tahun bagi Fasilitator
dengan Sasaran Remaja.Disusun oleh: Pusat Penelitian Kesehatan Universitas
Indonesia dan Kantor Menteri Negara Kependudukan/Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dengan dukungan dana dari United Nations Population Fund (UNFPA). Depok: 1997.
Remaja, Pornografi & Pendidikan SEKS
Jakarta, Jum'at
SALAH satu televisi swasta beberapa waktu lalu
menayangkan kasus perkosaan yang dilakukan
sekelompok oknum pelajar SLTP dan SLTA secara
beramai-ramai di wilayah Jawa Timur.
Dari hasil pemeriksaan aparat, perilaku memalukan ini akibat pengaruh minuman keras
dan sering menonton VCD porno.
DALAM cerita rubrik Curhat,Kompas, pernah ada sebuah cerita tentang seorang remaja
yang menutup pintunya rapat-rapat hanya karena ingin membuka kartu remi full color
yang gambarnya aduhai dans yu ur.
Merebaknya pornografi sungguh amat memprihatinkan, apalagi bacaan-bacaan dan
sejenisnya, yang saat ini amat mudah diakses oleh siapa pun (termasuk remaja).
Beberapa waktu lalu survei terhadap pornografi menggambarkan, banyak media massa yang masuk kategori pornografi, di dalamnya memuat isi dan gambar secara vulgar dan permisif. Banyak foto perempuan yang berpose seronok dan berpakaian mini, bahkan hanya ditutupi daun pisang, dan masih banyak kasus serupa yang seringkali masih saja menghiasi wajah media massa kita.
Situasi maraknya pornografi sebagai media yang menyesatkan hingga berimplikasi
terhadap dekadensi moral, kriminalitas, dan kekerasan seks yang dilakukan remaja,
sesunguhnya bukan sebuah kasus baru yang mengisi lembaran surat kabar ataupun media
elektronik.
Kasus-kasus kekerasan seksual, kehamilan tidak dikehendaki (KTD) pada remaja dan
sejenisnya, tampaknya masih belum banyak diangkat ke permukaan sehingga "seolah-
Kirim Teman| Print Artikel
olah" masalah ini dianggap "kasuistik" yang tidak penting untuk dikaji lebih jauh. Padahal, timbulnya kasus-kasus seputar KTD remaja, kekerasan seksual, penyakit menular seksual (PMS) pada remaja bahkan sampai aborsi, tidak lepas dari (salah satunya) minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Pendidikan Seks = Pornografi?
Pendidikan kesehatan reproduksi remaja sebagai salah satu upaya untuk
"mengerem" kasus-kasus itu, sampai saat ini masih saja diperdebatkan (bahkan
banyak yang enggak setuju).
Sementara, pornografi tiap saat ditemui remaja. Beberapa kajian menunjukkan, remaja
haus akan informasi mengenai persoalan seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Penelitian Djaelani yang dikutip Saifuddin (1999:6) menyatakan, 94 persen remaja
menyatakan butuh nasihat mengenai seks dan kesehatan reproduksi. Namun, repotnya,
sebagian besar remaja justru tidak dapat mengakses sumber informasi yang tepat. Jika
mereka kesulitan untuk
mendapatkan informasi melalui jalur formal, terutama dari lingkungan sekolah dan
petugas kesehatan, maka kecenderungan yang muncul adalah coba-coba sendiri mencari
sumber informal.
Sebagaimana dipaparkan Elizabeth B Hurlock (1994:226), informasi mereka coba
dipenuhi dengan cara membahas bersama teman-teman, buku-buku tentang seks, atau
mengadakan percobaan dengan jalan masturbasi, bercumbu atau berhubungan seksual.
Kebanyakan masih ada anggapan, seksualitas dan kesehatan reproduksi dinilai masih
tabu untuk dibicarakan remaja.
Ada kekhawatiran (asumsi) untuk membicarakan persoalan seksualitas kepada remaja,
sama halnya memancing remaja untuk melakukan tindakan coba-coba.
Sebenarnya, masalah seksualitas remaja adalah problem yang tidak henti-hentinya
diperdebatkan. Ada dua pendapat tentang perlu tidaknya remaja mendapatkan informasi
seksualitas. Argumen pertama memandang, bila remaja mendapat informasi tentang seks,
khususnya masalah pelayanan kesehatan reproduksi, justru akan mendorong remaja
melakukan aktivitas seksual dan promiskuitas lebih dini.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan, remaja membutuhkan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dan implikasi pada perilaku seksual
dalam rangka menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran terhadap
kesehatannya.
Remaja sendiri merupakan kelompok umur yang sedang mengalami perkembangan.
Banyak di antara remaja berada dalam kebingungan memikirkan keadaan dirinya.
Sayangnya, untuk mengetahui persoalan seksualitas masih terdapat tembok penghalang.
Padahal, mestinya jauh

SEKS BEBAS

BAB I PENDAHULUAN
Saat ini, perilaku seks bebas bukan lagi merupakan hal yang asing bagi kalangan remaja Indonesia. Dari remaja kota yang paling ‘gaul’ hingga remaja desa yang seharusnya memiliki akses yang lebih terbatas untuk hal-hal semacam itu, semua dapat memahami atau paling tidak mengetahui beberapa hal tentang seks. Namun, begitu miris ketika mengetahui bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh mereka bukanlah pengetahuan untuk menjauhkan diri dari perilaku seks bebas, tapi malah sebaliknya. Hal tersebut terjadi karena masa remaja adalah fase transisi seorang manusia dari remaja menuju dewasa, dan fase ini menurut Calon (dalam Monks, dkk 1994) menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihannya karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak, serta menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) bahwa masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
1. Latar Belakang
Dalam ketidakpastiannya, remaja biasanya berusaha untuk mencari tahu jati dirinya yang sejati, sehingga mereka mencari lingkungan yang dapat mengakui keberadaan mereka. Untuk itu, fase ini adalah fase yang rentan akan penyimpangan-penyimpangan sosial, salah satunya adalah seks bebas. Ada berbagai macam faktor yang turut membantu dalam proses pembentukan perilaku remaja yang menyimpang ini. Untuk itu pengkajian dari berbagai sudut pandang juga harus dilakukan untuk bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam diri remaja-remaja tersebut.
Metode yang kami gunakan untuk membahas masalah seks bebas ini adalah dengan memberikan landasan teori-teori dasar tentang manusia, ahlak, budi pekerti, dan masyarakat serta mengaitkannya dengan kasus dan data yang diberikan kepada kami.

BAB II ABSTRAK
Seks Bebas, sebagai salah satu masalah sosial yang hangat sekali diperdengarkan kepada masyarakat Indonesia, disebabkan oleh berbagai faktor dan ternyata merupakan sebuah masalah yang kompleks. Hal ini perlu ditinjau lebih lagi mengapa kasus ini terus terjadi. Makalah ini dibuat untuk mengetahui dari berbagai sisi apa saja yang dapat berpengaruh sehingga kasus seks bebas dikalangan remaja terus meningkat. Di Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, masih berlaku nilai-nilai norma dan kaidah-kaidah lain yang berlaku di masyarakat, hingga saat ini kasus seks bebas dikalangan remaja masih sangat ditentang dan dipermasalahkan oleh masyarakat Indonesia, namun belum ada aturan hukum yang jelas yang mengatur hal-hal yang menyangkut hal ini. Dengan uraian singkat ini, sementara dapat disimpulkan seks bebas di kalangan remaja masih sangat ditentang karena sangat tidak sesuai dengan norma etika namun hingga saat ini belum ada norma hukum yang berusaha mengatur permasalahan seks bebas ini.

BAB III LANDASAN TEORI MANUSIA, AKHLAK, BUDI PEKERTI, DAN MASYARAKAT, SERTA PENGKAJIANNYA PADA MASALAH SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA
A. Manusia Makhluk Individu, Sosial dan Budaya
1. Landasan teori
Individu berasal dari kata latin “individuum” yang memiliki arti tidak terbagi. Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia, (Abu Ahmadi, 1991: 23), yang berarti individu bukanlah suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas. Individu tidak mampu berdiri sendiri, melainkan hidup dalam hubungan antar sesama individu. Dengan demikian dalam hidup, manusia selalu mengadakan kontak dengan manusia lainnya. Karena itu sebagai manusia sebagai individu juga merupakan makhluk sosial yang hidup di dalam masyarakat.
Manusia sebagai seorang individu tentu terus berkembang dari sejak lahir hingga ia mati. Hal ini menjadikan manusia sebagai individu yang tidak mampu hidup sendiri, tetapi memerlukan keberadaan (baca:pengakuan) dalam sebuah kelompok sehingga individu juga merupakan mahluk sosial. Ini berarti antara individu dengan kelompok terdapat hubungan timbal balik dan hubungan yang sangat erat yang merupakan hubungan fungsional. Oleh karena itu, manusia sebagai seorang individu sepanjang hidupnya juga turut berkembang, dan banyak faktor yang menyebabkan perkembangan dalam diri manusia. Salah satu yang bisa membuat seorang individu berkembang adalah faktor lingkungan dimana dia hidup. Tetapi seorang individupun dapat saja berkemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya. Hal ini, yaitu individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya, dapat diklasifikasikan menjadi tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif dan kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64).
Prinsip-prinsip perkembangan pada manusia adalah sebagi berikut:
1. Perkembangan mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung secara teratur (fisik),
2. Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi (koordinasi antar organ),
3. Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi berlangsung secara berangsur-angsur, secara teratur dan terus menerus.
4. Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya. Terlambatnya suatu tingkat perkembangan, akan menghambat pula perkembangan pada tingkat berikutnya,
5. Perkembangan, baik dalam kejiwaan maupun organ, antara anak satu berbeda dengan anak lain. (unik). (Hartomo, 2004: 69)
Perkembangan remaja tersebut dipelajari berdasarkan pengalaman (empiris). Namun dalam perkembangannya manusia dapat memposisikan dirinya sebagai mahluk individu maupun sosial. Manusia dikatakan sebagai individu saat perilakunya adalah unik dan tidak sama dengan lingkungan sekitarnya, umumnya saat bersosialisasi manusia cenderung tidak menjadi seorang yang individualis karena kebutuhan bertingkah laku yang terintegrasi dengan masyarakat di sekitarnya. Dalam kenyataannya pengalaman menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki pengabdian yang besar kepada dirinya sendiri, maka pengabdiannya kepada masyarakt akan kecil. Hal ini juga berlaku
2. Mengkaji Kasus Seks Bebas di Kalangan Remaja
Dari segi manusia sebagai individu, konteks perilaku seks bebas terutama pada remaja terjadi karena seorang manusia memiliki berbagai macam hasrat. Hasrat tersebut timbul sebagai sesuatu yang wajar, salah satu bentuk hasrat adalah dorongan seks. Namun, perilaku individu yang kesulitan mengintegrasikan sifat dan wataknya dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat menyebabkan remaja tersebut memilih untuk mempertahankan individualitasnya dengan menyalurkan hasrat tersebut dalam bentuk seks. Penyaluran yang salah inilah yang menjadikan perilaku seks bebas semakin marak. Terutama pada anak remaja yang masih dalam masa perkembangan dalam menemukan jati dirinya sebagai seorang individu yang ingin diakui. Untuk itu manusia sebagai seorang individu membutuhkan assistensi atau bimbingan dari seorang manusia lain untuk menjaga proses perkembangan individu manusia agar tetap pada jalan yang baik.
B. Peranan Akhlak dan Budi Pekerti
1. Landasan Teori
Akhlak dapat diartikan sebagai perangai, yaitu sifat dan watak yang dimiliki seseorang dan merupakan bawaan seseorang. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. (Rahmat Djatnika, 1992: 27). Akhlak juga dapat diartikan sebagai tingkah laku, yaitu suatu tingkah yang dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang sehingga tercerminkan bagaimana akhlahnya. Sedangkan, budi pekerti adalah perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermenifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia. (Rahmat Djatnika, 1992:25). Berikut adalah peranan budi pekerti :
a. Di dalam pengembangan kehidupan kerohanian dan pribadi
Dengan adanya akhlak dan budi pekerti manusia bisa mengetahui tata cara yang baik dalam berperilaku dan berkomunikasi dengan Tuhan. Akhlak dan budi pekerti terhadap Tuhan adalah berkata-kata dan bertingkah laku yang terpuji baik melalui penyembahan langsung maupun melalui perilaku tertentu yang mencerminkan komunikasi dengan Tuhan sebagai wujud penghormatan dengan Tuhan, selain itu dengan cara mengamalkan perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya.
b. Dalam menghargai kehidupan
Menghargai kehidupan memanfaatkan hidup dengan hal-hal baik yang dapat menghasilkan karya-karya besar yang bermanfaat bagi manusia secara umum. Dalam penerapan akhlak dan budi pekerti terdapat beberapa langkah yang harus kita lakukan dalam menghargai kehidupan :
i. Merubah orientasi hidup dengan memikirkan orang lain
ii. Meningkatkan empati kepada orang lain
iii. Banyak melepaskan energi positif : menolong orang lain
iv. Bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Membangun citra diri
Citra diri seseorang ditegakan dan ditentukan oleh kualitas pribadinya, sikapnya, kepribadiannya, seperti kejujuran, keadilan, rajin, tanggungjawab, disiplin, dan sikap santun serta toleran. manusia terlebih dahulu harus mengenali diri secara baik, apa kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, apa pula kekurangannya. Setelah pengenalan diri dikuasai dengan baik, maka ia melanjutkan aktivitasnya dengan memilih profesi yang tepat dengan kapasitas, kemampuan dan bakatnya. Apabila citranya baik, maka mitra usahanya akan memberikan kepercayaan yang penuh dan akan selalu berusaha untuk bekerja sama dengannya, begitu pula sebaliknya.
d. Kehidupan sosial budaya
Akhlak dan budi pekerti memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan sosial budaya yang terjalin di tengah masyarakat, akhlak dan budi pekerti berisi nilai-nilai yang harus menjadi pedoman bagi setiap anggota masyarakat, seperti nilai kebersamaan, tolong-menolong, keadilan, kejujuran, keindahan, dan sebagainya.
e. Dalam keluarga
Keluarga adalah dunia dan lingkungan sosial pertama yang dikenal anak, sehingga keluarga menjadi tempat dimana anak belajar menanggapi dunia luar, bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan baru serta mengenal nilai, norma dan konsep baik atau buruk untuk pertama kalinya. Orang tua harus menanamkan akhlak dan budi pekerti sejak dini dengan cara mengenalkan konsep Tuhan, mengajari sopan santun, tata krama, sikap jujur, adil dan peduli sesama, supaya nantinya akan dijadikan pedoman dalam perilaku sehari-hari.
f. Dalam hubungan tetangga dan kepedulian sosial
Ingin memiliki hubungan baik dengan sesamanya adalah kodrat manusia sebagai makhluk sosial, dimulai dengan adanya rasa saling berkepentingan untuk melakukan interaksi disertai dengan rasa saling membutuhkan, maka terjalinlah hubungan antar manusia. Untuk menjaga hubungan yang berisikan orang-orang yang berkepentingan berbeda, perbedaan karakter, perbedaan latar ekonomi pendidikan dan perbedaan profesi diperlukan penerapan akhlak yang baik, seperti saling memahami perbedaan, tenggang rasa dan kepedulian terhadap sesama. Tetangga merupakan lapisan kelompok yang paling penting dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu, diperlukannya menjaga hubungan baik sesama tetangga agar masyarakat yang harmonis dapat terwujud.
g. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Bangsa adalah kumpulan dari masyarakat yang bersatu dalam rangka melindungi kepentingan yang tidak mungkin diatasi oleh satu kelompok. Agar tercapai persatuan dan kesatuan bangsa maka diperlukan kesadaran untuk berfikir dan melihat masa depan dengan mengatur perbedaan yang ada sebagai suatu kekuatan yang dimiliki oleh negara. Arus informasi dan komunikasi global berkembang begitu cepat, dan telah kita sadari bahwa pengaruh-pengaruh yang dating dari luar tidak semuanya baik, untuk itu setiap individu bangsa Indonesia harus membekali dirinya dengan kemampuan yang cerdas dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk serta tetap menjunjung tinggi nilai etika yang telah ditanamkan.
2. Mengkaji Kasus Seks Bebas di Kalangan Remaja
Kasus seks bebas dikalangan remaja, sudah sangat jelas merusak akhlak dan budi pekerti. Sebagaimana telah dijelaskan di atas mengenai akhlak dan budi pekerti, bahwa kasus seks bebas ini bisa terjadi karena beberapa hal, jika ditinjau dari pengembangan kehidupan kerohanian dan kepribadiannya bisa dikatakan agama bagi orang tersebut tidak melekat dalam kepribadiannya, sehingga mereka tidak bisa menjauhi larangan agama yang ada di kehidupannya.
Kasus seks bebas ini pun bisa terjadi karena remaja tersebut tidak melakukan pencitraan yang baik kepada dirinya sendiri, sehingga identitas dirinya sendiri tidak terbentuk dengan baik. Bahkan, bukan suatu hal yang mustahil bahwa seorang remaja tidak bisa menghargai dirinya sendiri karena proses pencitraan diri yang kurang baik. Alhasil, remaja tersebut memilih sebuah lingkungan kehidupan yang bisa ia jadikan sebuah pelarian, salah satunya adalah perilaku seks bebas. Pada akhirnya. kehidupan sosial budaya remaja tersebut akan terganggu karena telah mendapat nilai yang sangat buruk dalam pergaulannya, hal ini menyebakan hubungan sosial ke tetangga maupun ke masyarakat akan rusak. Selain itu, kehidupan berbangsa dan bernegara dari remaja tersebut pun akan rusak, karena bisa menggangu dalam proses mencapai suatu tujuan yang dikarenakan bisa timbul sebuah konflik yang menyebabkan terpecah-belah.
Pengaruh keluarga dalam kasus ini sangat besar. Dikarenakan sifat dasar remaja yang tidak memiliki kepastian, ini berarti orang tua dan keluarga haruslah dapat menjadi sahabat terbaik saat remaja tersebut tidak bisa diterima di lingkungan sekitarnya, sehingga orang tua dan keluarga dapat secara langsung menanamkan dan mengajarkan tentang agama, akhlak, dan budi pekerti. Jika tidak, tidak akan tercipta akhlak dan budi pekerti yang baik di dalam kehidupan remaja tersebut sehingga ia akan mengalami kesulitan untuk membedakan mana lingkungan sosila yang baik dan yang buruk, dan akhirnya mereka memilih lingkungan yang kita anggap buruk itu sebagai tempat pelarian terakhir bagi mereka.
Dari pengkajian di atas, sebenarnya terlihat jelas bahwa ternyata seorang remaja yang terjerumus dalam perilaku seks bebas merupakan seorang korban, yaitu korban atas serentetan penolakan-penolakan sosial atas dirinya. Sehingga penanaman akhlak dan budi pekerti menjadi begitu penting, karena dengan itu paling tidak remaja tersebut memiliki tempat berpegangan saat tidak ada satupun kelompok sosial di sekitarnya yang mau menerimanya.
C. Agama, Tradisi, dan Budaya
1. Landasan Teori
Secara terminologi agama dapat diungkapkan dalam pengertian:
a. Kepercayaan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
b. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara tertentu.
c. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari sesuatu kekuatan gaib.
d. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada kekuatan gaib.
e. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.
f. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul (Nabi). (Jalaluddin Rahmat, 2001: 13).
Agama sebagai sistem keyakinan juga dapat menjadi inti (pegangan) bagi sekelompok masyarakat dalam kebudayaannya, serta menjadi sistem pengontrol bagi tindakan-tindakan yang dilakukan para anggota masyarakat tersebut supaya sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya. Untuk itu, ajaran moral dari suatu agama sangatlah dianggap penting, karena ajaran-ajaran tersebut berasal dari Tuhan yang dianggap mempunyai kedudukan yang tinggi yang lebih dari dirinya.
Sedangkan tradisi, adalah suatu gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dilaksanakan secara turun temurun dimulai dari nenek moyang. Tradisi yang telah membudaya kemudian akan menjadi sumber dalam berakhlak dan berbudi pekerti seseorang. Manusia dalam berbuat akan melihat realitas lingkungan sekitarnya sebagai upaya dari sebuah adaptasi walaupun sebenarnya dia telah mempunyai motivasi berperilaku yang sesuai dengan tradisi yang ada pada dirinya.
Budaya, disisi lain, dapat didefinisikan secara luas dan sempit. Menurut, Sutan Takdir Alisyahbana, budaya dalam arti sempit adalah adat istiadat, kepercayaan, seni. Budaya dalam arti luas, melingkupi segala perbuatan manusia, kehidupan manusia sehari-hari (Maurits Simpatupang, 2002: 139-140).
2. Mengkaji Kasus Seks Bebas di Kalangan Remaja
Agama yang seharusnya berperan menjadi media pengontrol bagi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh semua manusia, tetapi ternyata belum bisa menjangkau remaja-remaja yang pada akhirnya terjerumus oleh lingkungan yang berperilaku seks bebas tersebut
D. Cinta Kasih dan Tanggung Jawab
1. Landasan Teori
Sebenarnya, sulit sekali untuk merumuskan cinta kasih secara utuh karena lebih mengandung arti psikologis yang dalam. Dalam hal ini beberapa ilmuwan hanya memberikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian cinta kasih, yaitu perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam dan terjadi antara manusia dengan Sang Pencipta, manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam, dan manusia dengan dirinya sendiri. Di dalam pengertian simpati terkandung unsur pengenalan/knowledge, dan di dalam emosi terkandung unsur tanggung jawab, pengorbanan, perhatian, saling menghormati, dan kasih sayang.
Ada empat syarat utama yang harus dipenuhi untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
a. Knowledge (pengenalan), dengan demikian yang bersangkutan akan menerima sebagaimana adanya;
b. Responsibility (tanggung jawab), yang mana masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab yang sama;
c. Care (pengasuhan, perhatian, perlindungan, saling peduli);
d. Respect (saling menghormati). (Erich Fromm)
Hubungan yang melibatkan cinta kemudian dapat diklasifikasikan lebih jauh lagi sebagai cinta:
a. Manusia dengan Sang Pencipta, disebut Agape : pengabdian, pemujaan, disertai kepasrahan,
b. Manusia dengan manusia lain :
i. Philia, cinta persaudaraan atau persahabatan,
ii. Eros, cinta menyangkut aspek ragawi,
iii. Amor, cinta menyangkut aspek psikologis dan emosional.
c. Manusia dengan alam, menjaga dan melestarikan lingkungan.
d. Manusia dengan dirinya sendiri, mencintai diri sendiri tidak sama dengan mementingkan diri sendiri, bahkan keduanya bertolak belakang. Dengan mencintai diri sendiri, kita menyadari keberadaan kita, dan apa yang seharusnya kita lakukan.
Sedang tanggung jawab mempunyai beberapa pengertian yang antara lain adalah:
a. Kewajiban dalam melakukan tugas tertentu,
b. Sesuatu yang menjadikan kewajiban untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya,
c. Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
Dengan berbagai status yang disandang oleh seorang manusia, untuk itu mereka mempunyai berbagai macam tanggung jawab yang dapat dikelompokkan dalam:
a. Tanggung jawab terhadap Tuhan YME
Manusia bertanggung jawab untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan Tuhan sebagai akibat dari kebutuhan akan adanya aturan-aturan yang datang dari Sang Pencipta untuk menjalani kehidupannya.
b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Dengan bertanggung jawab terhadap diri sendiri maka ia menunjukkan keberadaannya sebagai manusia, melangsungkan kehidupannya agar mempunyai arti sebagai mahluk ciptaan Tuhan.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai tanggung jawab tertentu terhadap keluarganya sebagaimana statusnya di dalam keluarga.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia sebagai makhluk sosial, hidup sebagai seorang anggota masyarakat yang memiliki ketergantungan satu sama lain. Sehingga interaksi yang tercipta antar anggota masyarakat tersebut melahirkan suatu hak dan kewajiban, yang artinya setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab tertentu dalam kehidupan bermasyarakatnya.
2. Mengkaji Kasus Seks Bebas di Kalangan Remaja
Saat
E. Filter Dalam Interaksi Lintas Budaya
1. Landasan Teori
Jika melihat budaya sebagaimana definisi menyebutkannya, maka fungsi budaya sebagai sumber akhlak dan budi pekerti dapat dilihat dari model-model perilaku dan komunikasi manusia dalam masyarakat pada tempat dan kurun waktu tertentu. Pengaruh budaya seringkali berproses tanpa disadari oleh yang dipengaruhinya.
Perkembangan yang sangat bebas dan tanpa batas, sebagai akibat dari interaksi lintas budaya, mengakibatkan tercampur aduknya berbagai macam nilai-nilai kehidupan, antara yang baik atau buruk, antara yang terpuji atau tercela. Hal seperti ini pasti akan membingungkan umat manusia.
Akhlak dan budi pekerti yang baik, yang telah menyatu dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakat, akan berfungsi sebagai filter yang dapat menyaring dan sekaligus membedakan antara nilai-nilai yang baik dan luhur dari nilai-nilai buruk dan tercela. Memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk atau yang terpuji dan yang tercela, merupakan kemampuan yang sangat potensial untuk memfilter berbagai macam informasi dalam interaksi lintas budaya. Salah satu contoh yang dapat dijadikan sebagai filter lintas budaya di Indonesia adalah Pancasila. Pancasila mengandung seluruh inti dari jati diri bangsa Indonesia.
2. Mengkaji Kasus Seks Bebas di Kalangan Remaja
Saat ini, seks bebas telah banyak terjadi kalangan remaja di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian BKKBN. Dari 100 siswa menengah atas, ditemukan 5 siswa yang telah melakukan seks bebas. Hasil penelitian ini menjadi hantaman yang keras untuk bangsa Indonesia. Indonesia mengalami degradasi budaya, dimana budaya barat kian merasuk ke dalam jati diri remaja sekarang. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus terus ditanamkan dalam diri masing-masing individu. Dengan adanya penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai filter dalam interaksi lintas budaya, maka kita tetap dapat mengadaptasi budaya asing yang positif tetapi kita juga dapat menyaring budaya yang negatif.
F. Norma Sosial dan Norma Hukum
1. Landasan Teori
Secara umum pengertian norma adalah segala aturan-aturan atau pola-pola tindakan, yang normatif, yang menjadi pedoman hidup bagi orang yang untuk bersikap tindak di dalam kehidupannya, baik dalam hidupnya sendiri maupun dalam pergaulan bersama. Norma-norma tersebut diyakini oleh warga masyarakat yang bersangkutan sebagai milik bersama. Bagaimana suatu masyarakat meyakini suatu norma sebagai milik bersama terlihat dalam tingkah lakunya, bagaimana mereka bisa menundukkan diri atau mematuhi norma-norma tersebut.
Norma sosial adalah aturan atau kaedah yang merupakan hasil kesepakatan bersama yang berupa suatu keharusan, anjuran, perintah, maupun larangan yang berkaitan erat dengan adat istiadat dan budaya yang berlaku di masyarakat. Sedangkan norma hukum adalah himpunan petunjuk dan kelakuan manusia dalam masyarakat yang dapat dituntut pelaksanaannya dan yang penyelenggaraannya ditindak lebih tegas atau lebih berat oleh penguasa yang sah atau pihak yang berwenang dan bersifat mengikat atau memaksa.
Apabila suatu norma sosial diberlakukan dengan paksaan suatu sanksi maka norma sosial tersebut menjadi norma hukum. Menurut E. Adamson Hoebel, suatu norma sosial adalah hukum apabila pelanggarannya atau tindakan tidak mengindahkannya secara teratur ditindak, yaitu tindakan fisik, secara ancaman atau secara nyata-nyata, oleh seseorang atau suatu kelompok orang, yang mempunyai wewenang bertindak yang secara sosial diakui. (T.O.Ihromi,1986 : 5). Jadi perbedaan norma hukum dan norma sosial adalah dalam norma hukum, hukum dapat menerapkan penggunaan kekuatan yang ada pada masyarakat yang terorganisasi untuk menghindari atau menghukum pelanggaran terhadap norma sosial. Sanksi yang diberikan atas pelanggaran norma hukum merupakan sanksi tegas yang diberikan oleh pihak berwenang. Sedangkan sanksi norma sosial merupakan sanksi sosial yang diberikan oleh masyarakat, misalnya dikucilkan dari masyarakat dan dicemooh.
2. Mengkaji Kasus Seks Bebas di Kalangan Remaja
Dalam menangani masalah seks bebas ini diperlukan campur tangan pemerintah. Belum adanya peraturan dan sanksi yang jelas mengenai seks bebas ini juga menyebabkan semakin merebaknya penyimpangan seks ini. Oleh karena itu, norma sosial juga diperlukan dalam menyikapi masalah-masalah seperti ini.
Rasa ingin tahu dari para remaja kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini orang tua), berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder, ditambah kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah/lembaga formal serta bertubi-tubinya berbagai informasi seks dari media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan seks menjadi keliru. Seks bebas sudah pasti tidak sesuai dan bertentangan dengan norma sosial. Dalam norma sosial, seks bebas di negara-negara seperti Arab, Indonesia, Malaysia, dianggap sebagai tindakan yang amoral. Seks umumnya dinilai sebagai sesuatu yang sakral sehingga perilaku seks bebas dianggap sebagai tindakan yang tabu dan amoral. Pelaku seks bebas umumnya mendapat sanksi dari masyarakat berupa sanksi sosial seperti dikucilkan dari masyarakat dan dicemooh atau dihukum secara hukum adat atau menurut agama. Tetapi di negara-negara barat, tidak sedikit yang menganggap seks bebas bukanlah aib atau hal yang tidak tabu atau amoral.
Tak jauh berbeda dengan hal di atas, dalam ranah norma hukum pun perilaku seks bebas disikapi berbeda-beda. Tiap-tiap negara memiliki pandangan dan regulasi sendiri mengenai seks bebas. Di negeri kita, hal-hal terkait pidana perilaku seks diatur dalam Ketentuan Umum Hukum Pidana (KUHP) dalam pasal 284 tentang perzinahan (overspel). Namun menurut KUHP, perzinahan itu sendiri didefinisikan dengan makna yang lebih sempit dari pengertian zinah sesungguhnya. Perzinahan hanya diartikan sebagai overspel yang maknanya salah satu atau kedua pelaku telah terikat tali perkawinan dengan pasangan yang berbeda. Selama ini hukum hanya mengatur perilaku seks seputar pemerkosaan, pelecehan dan asusila tetapi perilaku seks bebas belum ada yang mengatur. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa perilaku seks bebas remaja tidak bisa dijerat dengan hukum pidana apapun. Namun jelas sekali, bahwa pelaku perilaku seks bebas akan mengalami sangsi lain bernama sangsi moral yang pengeksekusiannya dilakukan oleh masyarakat moral di sekitarnya.

BAB IV KESIMPULAN
Dari penjabaran di atas, terlihat bahwa seorang remaja yang berperilaku seks bebas sebenarnya adalah seorang korban dari sebuah sistem sosial yang tidak mendukung keberadaan perkembangan individu remaja tersebut. Lebih jauh lagi, agama, tradisi, dan budaya, serta pancasila yang seharusnya bisa menjadi ‘pagar’ dan filter bagi remaja-remaja tersebut dalam menjalani kehidupannya tidak tertanamkan dengan baik karena lingkungan sekitarnya tidak berhasil memainkan perannya dengan baik. Keadaan lingkungan yang tidak dapat membantu remaja-remaja tersebut berkembang dengan baik, membuat mereka berusaha mencari lingkungan lain yang dapat mengakui keberadaannya (hakekat sifat dasar remaja) dan dapat mengapresiasi tindakan mereka, dan seringkali lingkungan-lingkungan yang tidak baiklah yang akan menjadi muara perjalanan mereka. Bahkan, sistem hukum yang ada di Indonesia pun tidak dapat memagari remaja-remaja ini dengan baik, sehingga satu-satunya persenjataan yang tersisa untuk memerangi seks bebas di kalangan remaja adalah sangsi sosial.

UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama kami hendak mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Berterima kasih juga buat orang tua kami tercinta, dosen MPKT kami Ibu Tuty Handayani, teman-teman kami, serta semua orang yang telah membantu kami dan turut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan tentang kasus seks bebas di kalangan remaja bagi orang-orang yang membacanya.


DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Zakky,dkk. 2010, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi Buku Ajar II Manusia, Akhlak, Budi Pekerti, dan Masyarakat. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
http://phucky.wordpress.com/2010/11/28/kasus-seks-bebas-dalam-kehidupan-remaja-ditinjau-dari-sudut-pandang-manusia-akhlak-budi-pekerti-dan-masyaraka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar